Sabtu, 07 Februari 2009

Cinta Terindah

Jika aku bisa terbang,
mungkinku sudah menyusun bintang-bintang seperti senyummu. agar aku bebas kupandangi langit malam saat aku merindukanmu.
Jika aku mampu melayang,
mungkin aku akan mengukir bulan dengan namamu.
Agar saat dia bersinar, orang orang akan tahu betapa aq mencintaimu.
Dan jika saja aku bersayap,
mungkin aku akan terbang kesurga, kuingin bertemu malaĆ­kat cinta... agar aku bisa memohon padanya kuingin selalu bersamamu...

itulah puisi aku buat....
ini adalah ceritaku bersamanya
Ini ceritaku yang pernah aku alami pada kelas 1 smp 2007,
kisah ini aku ambil dari kehidupanku yang nyata.
hai namaku HERDIANTO, umur 15 tahun dan sekolah di SMA NEGERI 40 TERCINTA. dan inilah ceritaku aku dulu sempat berpikir bahwa aku tidak punya pacar, karena waktu sekolah dasar (SD). Aku murid yang bodoh, tapi waktu smp, tapi aku tdk berputus asa untuk menuntut ilmu sampai akhirnya aku bisa dalam pelajaran Komputer & Bahasa Inggris, tapi aku sekarang cerita tentang kehidupan masa pacaran aku. Perkenalkan dahulu nama aku Herdi dan nama pacar aku Camelia ( bukan nama sebenarnya ) kita dulu melewati masa-masa yg indah dan menyenangkan bagi kita berdua.
Kita tertawa bersama meskipun tiada yang lucu disitu dan kita sedih bersama kalau ada saudara kita yang tertimpa musibah,, aku pernah mengajak dia ke bioskop 21, aku tidak pernah mentraktir dia ke bioskop, tapi aku percaya bahwa dia bukan orang yang MATRE.
Suatu hari kita pernah jalan berdua, kita mau ke bioskop 21 Sunter Mall, aku dan dia naik bus 27 aku disitu sama dia senang, apalagi kalau dia tersenyum, duh buat aku melayang, di bus itu ada pengamen, pengamen itu menyanyikan sebuah lagu dari ADA BAND – NYAWA HIDUPKU, itu lagu kesukaan dia dan aku juga suka, malahan di handphone ( HP ) aku , aku simpan lagu itu pas kita sdh sampai ke Sunter Mall kita turun, dan kita harus menaiki tangga, disitu kami melihat ada ibu – ibu dan anaknya yg sedang mengemis, camelia berkata ”Her, kasian yah. “ aku hanya diam dan mengasih beberapa ribu uang kepada ibu itu, aku dan dia hanya kasian melihat ibu-ibu itu dia berkata “Coba aku yang jadi anak itu,”
disetiap perjalanan dia hanya bisa merenung, dan kita sudah sampai di tempat tersebut, kita sudah masuk ke 21 Sunter Mall dan kita memilih – milih film disetiap perjalanan dia hanya bisa merenung, kita sudah masuk ke 21 Sunter Mall dan kita memilih – milih film
yang bagus disana dan kita memilih film yg berjudul “SELAMANYA” disitu diceritakan tentang dua orang yang pecaran yang memakai narkoba, pas endingnya itu sangat sedih banget tapi aku jadi seorang lelaki tidak boleh menangis gara–gara film itu.
dan pas kejadian itu, beberapa hari itu aku lagi sibuk-sibunya membuat tugas
Pada waktu itu aku lagi jalan–jalan dicarrefour jakarta utara, aku melihat dia dengan cowok lain, disitu aku merekam bukti bahwa dia selingkuh, tapi aku pura-pura tidak tahu kejadian yang pahit itu terjadi,antara marah, kesal, kecewa, semua campur, tetapi disaat itu aku malas lagi bertemu dia lagi dan dia juga sering bilang “km kenapa ga mau bales sms aku” aku jwb "males" disaat itu aku dan dia putus karena aku kasih tau tentang rekaman itu, tapi disaat itu aku mulai ada yang hilang / kurang, yg biasa senang jadi cepat marah , apakah ini yg dinamakan CINTA?....
sudah sebulan aku dan dia sudah tidak bertemu, beberapa hari tidak bertemu, pas ketemu dia minta balikan sama aku, aku bilang “ kita berteman aja yach “ muka dia tadinya ga terlalu sedih,sekarang malah menangis dia bilang “ aku minta maaf, waktu itu aku cuma ditantangi sama tmn aku doank “ dia menangis , aku jadi ga tega kalau melihat cewek menangis, ya sdh aku terima aja, kita ngejalanin hidup seperti biasa senang dan happy.
Pernah di suatu ketika dia pernah bilang "Her, nanti kalau aku meninggal, km jangan sedih yah," aku bingung, kok kenapa dia bilang kayak gitu, aku menjawab "Apa-apaan sih kamu bicaranya kayak gitu, dia hanya diam, dan setiap hari dia bilang begitu terus, dan waktu dia sakit, dia baru jujur sm aku bahwa dia punya penyakit KANKER OTAK, disitu aku merasa ga percaya, bahwa dia punya penyakit itu, tp mau bagamana lagi. Ini sdh takdir, takdir ga bs ditolak, keesokan harinya aku main ke rumah dia, tapi yang ada malah kakaknya, kakaknya bilang kalau dia masuk rumah sakit, rumah sakit itu berada di jakarta barat, mangga besar, rumah sakit husada, pas aku ke rumah sakit itu, disitu keluarganya sedang mengurusi administrasi rumah sakit, kecuali adiknya, adiknya yg bernama sinta itu sedang menunggu camelia, disitu aku lihat dia, aku gak tau apa yang harus aku lakukan, aku hanya bisa diam, dan ketika aku masuk ke ruangan itu, adiknya bingung dengan aku, dia mengira aku adalah saudaranya, tapi di situ aku jelasin siapa aku, dan akhirnya dia tau siapa aku, tapi dia sudah janji tidak memberi tau siapa-siapa tentang aku.
Keesokan harinya aku bolos sekolah untuk melihat keadaan dia, dan akhirnya dia sudah sadar, aku disitu tidak dapat menahan tangisanku, disitu aku menangis dia melihat aku dan dia berkata "Kok kamu nangis, kalau kamu sedih ntar aku juga ikutan sedih," disitu aku berusaha untuk tidak menangis, dan suatu hari dia pernah berandai-andai katanya, "Kalau kita sdh dewasa, kita akan menikah, kamu kalau punya anak cewek mau ngasih nama siapa" aku jawab "Kalau aku mau ngasih nama Adinda natasya" dan dia hanya tersenyum.
Tak terasa dia sudah 2 bulan dirumah sakit itu, aku kesitu hanya hari libur, disuatu saat ketika aku sedang UJIAN MID SEMESTER, aku mendapat kabar tentang dia, ternyata dia sudah tidak ada,
disitu aku tak percaya, tapi aku masih bingung sampai sekarang, kenapa tuhan memberikan cobaan yang tak bisa dilewati oleh camelia, katanya "TUHAN TIDAK PERNAH MEMBERIKAN COBAAN YANG TIDAK BISA DILEWATI MANUSIA,"
Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah takdir, kehendak allah untuk mencabut nyawa seseorang karena kita bukan apa-apa dimata allah,
ITULAH CERITA AKU SMOGA BISA DIAMBIL HIKMAHNYA SAJA
SEKAN DARI SAYA, WASSALAMU'ALAIKUM WR.WB
---------------------------------- STORY THE END----------------------------------






















HAI ALL, NIE FOTO-FOTO ANAK SMA NEGERI 40 JAKARTA UTARA, PADEMNAGN BARAT

0 komentar: